Pages

ALAT KOMUNIKASI YANG TELAH "PERGI" KARENA ZAMAN

Dewasa ini, sudah menjadi kenyataan bahwa telepon genggam atau yang akrab disapa dengan nama handphone ataupun sejenisnya adalah salah satu kebutuhan yang wajib terpenuhi. Tanpa memandang status ataupun sebagainya, siapapun sudah memiliki handphone. Baik itu dari harga yang terbilang sangat murah, murah, sedang, sampai mahal sekali pun, tak jadi persoalan. Keberadaan handphone yang nampaknya sudah menjadi barang umum dan lumrah didorong juga karena SIM ( Subscriber Identity Module) CARD. Iya, SIM Card di Indonesia yang terbilang cukup murah atau bahkan ada yang menyebut terlalu murah ini yang menjadikan alasan dibalik maraknya penggunaan handphone zaman ini.

Disamping handphone yang sudah menyebarluas, juga kehadiran teknologi canggih lainnya seperti komputer dan sebagainya, bisa membantu setiap orang untuk berkomunikasi dengan cara yang mudah. Apalagi saat ini, dengan munculnya berbagai media sosial yang beraneka ragam, sangat memudahkan sekali untuk kita berkomunikasi. Jadi, tidak hanya dengan via telepon maupun SMS (Short Message Service) saja, kini hanya untuk berkomunikasi saja kita bisa menggunakan media sosial apapun dan tentunya dengan berbagai fitur yang tersedia di masing-masing media sosial.

Tapi bila kita berintelek sejenak saja. Meluangkan waktu ini untuk mengenang sejenak apa yang terjadi di masa lampau. Bahwasanya sesungguhnya sudah ada alat komunikasi di zaman dulu, yang kehadiran mereka saat itu sangat membantu sekali orang-orang pada saat itu. Mereka memang tidak secanggih alat komunikasi zaman ini, tapi kehadirannya cukup untuk membuat orang-orang pada masa tersebut saling bertegur sapa.


Iya, masih ingat dengan mereka, alat-alat komunikasi zaman dahulu tersebut? Mari kita mengingat kembali mereka.

Surat Merpati



Cara berkomunikasi yang unik. Dengan bantuan hewan, dalam hal ini adalah burung merpati. Pengiriman pesan melalui burung merpati ini sudah terjadi pada zaman romawi kuno dan zaman persia kuno. Merpati yang bertugas untuk mengirim pesan tersebut tentu saja terlebih dahulu melewati proses kepelatihan. Tapi kita pasti bertanya-tanya, mengapa dari sekian banyak burung yang ada di dunia, merpati lah yang ditunjuk untuk mengantarkan pesan? Jawabannya adalah burung merpati merupakan salah satu jenis burung yang cukup pintar, punya daya ingat yang kuat, memiliki kemampuan navigasi, serta punya naluri alamiah yang dapat kembali ke sarang sekalipun ia sudah terbang jauh dengan waktu yang sangat lama, sehingga pesan yang diantarkan pasti samapi di tujuan, atau hanya sedikit kemungkinan pesannya nyasar. Burung merpati juga menjadi lambang dari PT. POS INDONESIA, yang salah satu tugasnya mengirimkan pesan dan sebagainya. Kini, burung merpati telah telah tergantikan dengan hadirnya media sosial, salah satunya si burung biru, Twitter.

Telegram



Telegram adalah suatu fasilitas komunikasi yang kegunaannya menyampaikan informasi jarak jauh dengan cepat, akurat, dan terdokumentasikan, namun pada masa itu. Lalu cara kerjanya adalah menggunakan jaringan kabel serta memakai kode untuk mentrasmisikan suatu pesan dengan alatnya yang bernama telegraf , hingga mampu menghubungkan satu lokasi ke lokasi lainnya melalui bawah laut. Samuel F. B. Morse adalah orang pertama yang menemukan telegraf sebagai alat pengirim telegram. Di Indonesia sendiri, penggunaan telegram pertama kali di tahun 1856, dimana telegram saat itu berada dibawah naungan PT. TELKOM. Pada saat itu, ada banyak sekali ketentuan bila kita ingin berkomunikasi melalui telegram ini. Satu contoh saja, bila menggunakan huruf kecil, maka semua tulisan nantinya harus menggunakan huruf kecil pula. Untuk masalah biaya, dihitung menurut jumlah kata yang dikirim. Saat ini, telegram kembali hadir, tapi dalam bentuk yang berbeda. Kini telegram berbentuk aplikasi yang bisa diunduh melalui Google Playstore.

Pager



Punya nama lain yaitu Radio Panggil. Tapi masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan pager. Sesungguhnya pager mirip dengan handphone bila ditinjau dari sistem mengirim pesannya. Karena waktu itu handphone masih disebut sebagai barang mewah dan orang yang bisa memilikinya mungkin dianggap hebat, maka hadirlah pager. Pager sendiri adalah alat komunikasi pribadi untuk menyampaikan dan menerima pesan singkat. Dan hal terpenting adalah cara membacanya, pager (baca: pe-jer) bukan pager.

Telepon Umum



Sudah mulai canggih kalau bicara yang ini. Telepon Umum merupakan fasilitas layanan telepon publik, dengan cara pengguna memasukkan uang berbentuk koin. Dan nantinya, lama atau tidaknya pengguna untuk melakukan komunikasi lewat telepon umum ini ditentukan oleh koin tersebut. Namun sekali lagi, zaman terus berubah semakin lebih hebat, dan pada akhirnya telepon umum pun hanya menjadi hiasan semata di pinggir jalan, atau media untuk ajang corat-coret dan penempelan stiker.

Bis Surat



Bis surat, atau yang biasa juga dipanggil kotak pos ini merupakan fasilitas untuk mengirim surat, yang sudah diberi terlebih dahulu alamat tujuan yang jelas dan terang, serta perangko yang cukup. Nantinya, surat-surat yang telah terkumpul dalam bis surat, dikumpulkan lagi secara regular oleh petugas kantor pos, agar selanjutnya menstempelkan perangko yang sudah lebih dahulu tertempel di atas amplop surat. Bis surat ini pada umumnya berada di pinggir jalan, agar mudah dilihat oleh publik. Kehadiran bis surat pada waktu itu dilandasi oleh orang-orang yang pada saat itu antusias untuk mengirim surat maupun sekedar ucapan selamat pada seseorang. Kini sudah jarang terlihat lagi bis surat itu, juga sudah jarang pula orang yang bertukar pesan dengan perantara bis surat.


Itulah tadi beberapa alat komunikasi yang telah hilang seiring dengan perkembangan zaman yang sangat pesat. Tidak bermaksud menyalahkan perkembangan zaman ini, akan tetapi mari gunakan dengan bijak serta baik dan benar ala-alat komunikasi di masa ini. Karena suatu saat nanti, entah itu satu, dua, atau puluhan tahun lagi, alat-alat komunikasi yang sekarang kita sedang gunakan ini sudah tergantikan dengan alat-alat yang lebih canggih lagi dari sebelum-sebelumnya.

Fariz

Perkenalkan, saya Fariz Anshar. Pria yang mencintai sepakbola dan penggemar sejati Manchester United. Dan Lenga Indonesia merupakan cara saya untuk menyalurkan kecintaan saya yang lain, yaitu menulis. Terima kasih sudah berkunjung.

4 komentar:

  1. telepon umum emang udah wassalam sih, karena sudah pada punya smartphone sendiri :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, zaman skrng telepon itu pintar, bukan umum ya mas wkwkw. Terima kasih sudah mau kunjung ke sini mas. Ditunggu kunjungan selanjutnya, sembari berkomentar juga hehe

      Hapus
  2. Wah iya, banyak cara berkomunikasi masa lalu yang mulai ditinggalkan. Salah satunya telepon umum. Terakhir saya pakai kayaknya waktu SMA, karena walopun udah punya handphone,nelpon di telepon umum masih lebih asik daripada sms-an.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, berarti mbak senior bgt nih hehe. Saya SMA dulu udh ga ada telepon umum, kayanya.
      Salut nih sama mbaknya hehe. Terima kasih sdh mau mampir ke sini mbak, ditunggu loh kunjungannya lagi, disertai komentar ya mbak wkwkwk

      Hapus