Pages

JANGAN KE LOMBOK, (NANTI GAK MAU PULANG)

Bukan sebuah ajakan agar masyarakat di Indonesia ataupun di luar sana utnuk tidak datang ke Lombok, NTB. Bukan juga sebuah larangan untuk tidak memasuki wilayah Lombok, NTB. Tapi ada maksud dibalik kalimat JANGAN KE LOMBOK, (NANTI GAK MAU PULANG). Kalimat tersebut merupakan gagasan istilah yang diprakarsai oleh masyarakat Lombok, NTB. Maksudnya tulisan tersebut adalah ajakan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan juga masyarakat asing, agar datang ke pulau yang juga dikenal dengan nama Pulau Seribu Masjid. Dan karena begitu indah dan cantiknya daerah Lombok ini, maka hati – hati, dikhawatirkan dengan begitu indah dan cantiknya Lombok, tak ingin pulang ke kampung halamannya sendiri.

cover film Jangan Ke Lombok (Nanti Gak Mau Pulang)
Bak dayung bersambut, gagasan istilah tersebut akhirnya dijadikan sebuah judul film. Ya, film yang berjudul JANGAN KE LOMBOK, (NANTI GAK MAU PULANG). Film tersebut sangat didukung oleh Pemda. Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan mendanai film tersebut, melalui Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat. Alasan kenapa Pemda melalui BPPD mendukung film tersebut, karena film tersebut lebih banyak menonjolkan keindahan alam Pulau Lombok dalam rangka meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke daerah tersebut. Juga konsep film tersebut cocok dengan “genre” untuk segmentasi wisatawan.

Film JANGAN KE LOMBOK, (NANTI GAK MAU PULANG) diproduksi oleh tim dari Symphoni Creative yang berada di bawah naungan CV Kyma Production, dengan sutradara Dwi yanto achmadi. Film ini berawal dari ide tim produksi yang semua anggotanya adalah anak – anak muda dengan pemikirian yang tentu saja sama : bahwa Pulau Lombok adalah pulau yang memiliki potensi menjadi daerah wisata dengan terus bertambahnya peminat, baik dari wisatawan dalam negri ataupun asing. Film ini rencana akan ditayangkan bulan Desember 2014.
setting film Jangan Ke Lombok (Nanti Gak Mau Pulang)

Film JANGAN KE LOMBOK, (NANTI GAK MAU PULANG) berawal dari kesalahan membeli tiket pesawat yang membuat dua orang wisatawan domestik asal Jakarta, yaitu Vania dan Debby, terpaksa tiba di Lombok, tempat tujuan yang sama sekali tidak mereka kenal. Sehingga mereka sangat kebingungan. Kondisi jadi tambah rumit ketika tas yang mereka miliki berisi alat komunikasi dan kartu identitas tertukar dengan orang lain! Ditempat lain, empat remaja asal Lombok, yaitu Ableh, Nato, Vira, dan Lalu, sedang dalam perjalanan ke Bandara Internasional Lombok guna berlibur ke Pulau Bali. Namun sayang, setelah mereka tiba di bandara, ternyata pesawat mereka telah lepas landas. Terpaksa, mereka harus tetap berada di Lombok. Kedua kelompok wisatawan muda Indonesia tentu sangat kecewa. Tapi, mereka kemudian dipertemukan dengan cara yang unik, sehingga membawa mereka ke dalam petualangan dan perjalanan bersama, bahkan tidak pernah mereka duga sebelumnya.

Berikut trailer film JANGAN KE LOMBOK, (NANTI GAK MAU PULANG)




Sekedar Tulisan Buat Anda, bahwa  JANGAN KE LOMBOK, (NANTI GAK MAU PULANG)

Fariz

Perkenalkan, saya Fariz Anshar. Pria yang mencintai sepakbola dan penggemar sejati Manchester United. Dan Lenga Indonesia merupakan cara saya untuk menyalurkan kecintaan saya yang lain, yaitu menulis. Terima kasih sudah berkunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar